Ratusan warga dari Bukit Baruga Cluster Java 3, Bali Regency, dan Balithai melakukan aksi demonstrasi di kantor pengelola perumahan. Sekitar 200 warga berkumpul sejak pagi untuk menuntut pertanggungjawaban pengelola terkait banjir yang kembali terjadi dan menyebabkan kerugian besar bagi mereka.
Dalam aksi ini, warga membawa spanduk dan poster berisi protes terhadap buruknya sistem drainase serta kelalaian pengelola dalam mengantisipasi dampak lingkungan dari pembangunan perumahan baru. Mereka menuntut adanya solusi konkret untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang serta kompensasi atas kerusakan yang mereka alami.
Setelah beberapa saat berorasi di depan kantor pengelola, perwakilan dari pengelola akhirnya keluar menemui massa dan berdialog dengan warga. Perdebatan pun terjadi, dengan warga terus meminta kejelasan mengenai langkah yang akan diambil untuk mengatasi masalah banjir ini. Perwakilan pengelola kemudian mengajak beberapa warga untuk masuk ke dalam kantor guna membahas lebih lanjut dalam pertemuan tertutup.
Dalam diskusi tersebut, terungkap bahwa pengelola belum memiliki izin Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk pembangunan cluster baru bernama Cerenity. Hal ini memicu kekecewaan mendalam dari warga, yang merasa bahwa pengelola telah mengabaikan aspek lingkungan dan keamanan kawasan yang sudah ada.
Seorang warga, Ahmad Rahman, menyampaikan bahwa warga tidak akan tinggal diam jika tidak ada langkah konkret dari pihak pengelola.
“Kami hanya ingin hak kami sebagai penghuni dipenuhi. Saat membeli rumah, kami dijanjikan lingkungan yang aman dan bebas banjir, tetapi yang kami alami justru sebaliknya,” ungkap Ahmad.
Hingga berita ini diturunkan, diskusi antara warga dan pihak pengelola masih berlangsung. Warga berharap agar tuntutan mereka segera dipenuhi dan pengelola mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan permasalahan ini.